Love 'n Happy

Rabu, 19 Desember 2007

KumpuLAn beBeraPa puisi...paZtinya kLo yang ini bukan asLi buatanku hheee.....
Aku hanya inginmenyimPannya...kaRna aku menyukai puisi-puisi ini.....
Coba decH hayati....

"Kau Siapa!"

Kulukis wajahmu disini
Sejak kutak tahu cara mengaduk warna
Kucorat-coret kau sekenanya
Tak jua kutemu kelebat wajahmu disana
“Apakah kau wajah tanpa rupa!”

Kutumpahkan saja cat ke kain lukisanku
Kuaduk-aduk kau
Ingin saja kau segera muncul di sana
Ingin kulihat,”Siapa kau!”
Terus kugores seindah mungkin
Entah jadi siapa
Sampai beberapa lama
Engkau tak muncul-muncul juga
Padahal aku tlah membingkainya


"Siapa Aku di Matamu"

Mimpimu bukan lagi milikku
Sejak kau rebut paksa mimpimu dariku
Tak lagi ada gambaran tersisa tentangmu

Ingatkah siapa aku!
Tak pernah lagi kau sebut namaku
Bahkan menatap mataku
Begitu asingnya diriku
Semua tlah terkubur
Tak berbekas janji-janjimu…


"Ajarilah Aku"

Kasihku….
Bagaimana aku mesti mengejarmu
Dimuka bumi atau diatas langit
Dalam pengembaraanku jauh
Remuk-redam hati tlah kudapat
Tunjukilah aku dimana wajah cintamu
Hingga segar kembali harapanku
Oh ngerinya kasihku
Jalanku tlah berpatah-patah tak sampai-sampai
Sedang aku bukan murid yang pandai
“Ajarilah aku kasihmu, meloncat menuju istanamu…”


"Cintamu Angin Topan"

Kukira kau takkan datang
Sejak pintu mulai kututup
Jendelapun mulai berlumut
Dan kini kukira malamku tak lagi sunyi
Namun ketika kulihat matamu sembab
Kau seakan menjelma angin
Lewat sela-sela jendela kau paksa masuk
Berderu-deru kau luluh-lantakkan hatiku
Cintamu masih begitu perkasa dan tutur-katamu topan-buritan
Namun apalah daya jika keanggunanmu mulai murka
Harus lari kemana aku, sudut hati harus kusembunyikan
Kala cintamu meliput segala
Kau meruntuhkan segala yang kupunya
Hingga aku cuma bisa diam terpaku
Terserah kau akan mengikatku
Perlakukan saja apa yang kau mau…


"Dimana Bersembunyi Malam"

Hatiku begitu tergetar
Saat berdiri di sampingmu
Sedang tatap matamu tajam
Inilah angun kencang yang akan bertiup
Badai besar yang mampu merobohkanku
Jatuh dalam ketakutanku sendiri
Tak pernah sesumbang ini kalut hatiku
Lalu muncullah sunyi
Cahaya mulai mengabur
Sendumu mengharukanku
Sorot matamu lamat-lamat melemah
Tak kuasa kutitikkan air mata
Mulai tersembunyi kau disenyap malam menjadi kisah memilukan
Memudar dikemudaanya sendiri
Tanpa sempat kutabur cinta
Betapa kehilangan aku…


"Aku Bukan yang Dulu"

Disetangkai senja hingga beratus tahun setelahnya
“Aku bukan yang dulu”, Kukatakan itu
Tak ada lagi sungai-sungai mengalir dari sudut mataku
Hanya deru cinta tak putus-putus
Tak ada kembang pantas kau rebut
Kutanam aroma dihatiku
Sedang helai-helai rambutmu kau susun bertumpuk-tumpuk
Menanti sejak lusa bibir gemetar
Tanpa kuncup lelah
Sebab cahaya kita makin meresap
Tinggal satu cahaya cemerlang


"Aku di Mimpimu"

Mimpimu bukan lagi mimpiku
Sejak kau rebut paksa mimpi itu dariku
Tak lagi kukenal mimpi-mimpimu
Tak pula kau cari mimpi-mimpiku
Kau hapus paksa semua ingatan tentangku
Tak bersisa akar namaku
Seakan aku pohon yang tlah tumbang dimasa lalu
Yang kau robohkan paksa dengan badaimu
Menjadi asing pula kau
Siapa aku di matamu!
Atau kau memang tak pernah kenal aku!


"Perjumpaan"

Sebait pantun mengepul dari nafasmu
Kau lambai senyum malu-malu
Menjawab segenggam rinduku kekal
Adakah perih kau jemur diatap
Tentang pertemuan aku tak sempat datang
Kini datang dan kau bintang
Perjumpaan antara gunung dan lautan
Saling sibuk dengan diam
Apakah kau dan aku hanya sekecut manisan!
Berendam ditelaga pengalaman hingga tenggelam
Berucap, “Selamat tinggal…”

Tidak ada komentar:

2007 Vestina Arnianty , all right reserved.
Use of this website signifies your agreement to the Terms of Use.